Wellcome


Wellcome to Haranabu Chikanatsu Blog - Selamat Datang di Haranobu Chikanatsu Blog

Search

Friday, 17 May 2019

JPEG atau RAW Mana yang lebih baik?


Pada hampir setiap kamera Digital yang ada saat ini selalu menawarkan jenis penyimpanan file untuk foto yang di hasilkan, RAW dan JPEG. JPEG merupakan singkatan dari Joint Photographic Experts Group yang merupakan format penyimpanan gambar yang paling banyak digunakan. JPEG adalah sebuah format gambar, sangat berguna untuk membuat gambar jenis fotografi berkualitas tinggi dalam ukuran file yang sangat kecil. Meskipun kompresi gambar JPEG sangatlah efisien dan selalu menyimpan gambar dalam kategori warna true color (24 bit), format ini bersifat lossy, yang berarti bahwa kualitas gambar dikorbankan bila tingkat kompresi yang dipilih semakin tinggi. Kelebihan format ini adalah dapat di terima di hampir semua program komputer baik dari windows ataupun mac. Bahkan file Video Digital dapat disimpan dalam bentuk JPEG menggunakan standar M-JPEG (motion JPEG) yang didukung oleh banyak perangkat keras CODEC. Untuk extensi atau Filename extensionnya adalah .jpg .jpeg .jpe .jif .jfif .jfi

Perbedaan Sensor APSC vs Full Frame

 
berbeda dengan RAW, yang dimana secara harfiah berarti mentah. memiliki ukuran file yang besar karena menyimpan detail foto yang maksimal dan tanpa kompresi dan belum terproses. file ini memerlukan proses pengolahan pada program semacam photoshop atau lightroom guna mengatur brightness, contras, ketajaman, warna dan exposure agar hasil lebih optimal. tidak sembarang kita bisa membuka file raw ini karena memerlukan program atau software yang khusus. berikut adalah beberapa contoh dari file format RAW:


Bingung mau buat Video Tutorial gimana caranya Capture Video lewat VLC media Player


Oleh karena ukurannya yang besar file RAW akan lebih lambat disimpan dan membuat kamera bekerja lebih berat apalagi saat dalam mode continous shoot, berbeda dengan file jpeg yang mempunyai ukuran kecil. Tapi, hasilnya kita bisa mengatur kembali baik itu exposure, brightness atau memanipulasi warna foto agar terlihat lebih dramatis bila menggunakan format RAW. Sebaliknya kita mengingkan foto yang langsung jadi tanpa memerlukan post editing karena mungkin repot setiap habis memotret harus melakukan proses editing sebaiknya menggunakan settingan jpeg pada kamera, lalu atur kamera mulai dari exposure, tone warna dan sebagainya. So finaly, lebih memilih untuk file JPEG atau RAW itu semua tergantung pada kebutuhan masing. see you next post!

Pilih DSLR atau Mirrorless? Keunggulan dan Kekurangan

Kamera, seiring dengan perkembangan teknologi semakin banyak pula inovasi yang ada, dari berbagai macam bentuk dan kegunaan. dimulai dari tahun 1827, ilmuwan Perancis Joseph Nicephore Niepce mengembangkan gambar fotografi pertama dengan kamera obscura - sampai dengan Canon yang mengeluarkan EOS RP nya. muncul berbagai macam bentuk kamera berdasarkan fungsi kegunaan, sistem kerja dll.

Jenis Sensor pada Kamera 



Dulu kalo kita pengin punya kamera pasti otomatis jawab DSLR, tapi sekarang setelah munculnya Mirrorless banyak juga yang akhirnya berpaling *kelain hati* hahahah. sebernarnya kemunculan kamera Mirrorles juga sudah lama, yakni pada kamera saku. tapi baru sekitar tahun 2017 popularitasnya melonjak drastis. Tapi, apa sebenarnya yang membedakan keduanya. berdasarkan sumber yang saya ambil dari berbagai macam blog, website resmi dan bacotan temen :v ada berbagai aspek yang membedakan D-SLR ( Digital - Single Lens Reflect / Digital - Refleksi Lensa JOMBLO  ) dan Mirrorles ( mirrorless interchangeable lens camera (MILC)) atau juga bisa di panggil EVIL (electronic viewfinder, interchangeable lens).

Segitiga Exposure pada Kamera



DSLR: DSLR merupakan kependekan dari Digital Single-lens Reflects. Singkatnya, kamera ini menggunakan cermin yang diletakkan di depan sensor gambar untuk memantulkan apa yang akan ditangkap oleh sensor ketika tombol rana (shutter) ditekan.
DSLR merupakan kependekan dari Digital Single-lens Reflects. Singkatnya, kamera ini menggunakan cermin yang diletakkan di depan sensor gambar untuk memantulkan apa yang akan ditangkap oleh sensor ketika tombol rana (shutter) ditekan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "DSLR Vs Mirrorless, Pilih yang Mana?", https://biz.kompas.com/read/2017/05/17/114900728/dslr.vs.mirrorless.pilih.yang.mana..
Singkatnya, kamera ini menggunakan cermin yang diletakkan di depan sensor gambar untuk memantulkan apa yang akan ditangkap oleh sensor ketika tombol rana (shutter) ditekan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "DSLR Vs Mirrorless, Pilih yang Mana?", https://biz.kompas.com/read/2017/05/17/114900728/dslr.vs.mirrorless.pilih.yang.mana..
Singkatnya, kamera ini menggunakan cermin yang diletakkan di depan sensor gambar untuk memantulkan apa yang akan ditangkap oleh sensor ketika tombol rana (shutter) ditekan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "DSLR Vs Mirrorless, Pilih yang Mana?", https://biz.kompas.com/read/2017/05/17/114900728/dslr.vs.mirrorless.pilih.yang.mana..
seringkali berukuran besar,  ini akan ngebantu banget kalau pas pakai lensa tele yang panjang dan berat. juga karena ukurannya yang besar lebih enak ketika di genggam. kebanyakan DLSR masih menggunakan optical viewfinder manual yang tentu bebas dari lag.pada DSLR bila menggunakan live view maka sistemnya akan menjadi seperti kamera Mirorrles.



Mirrorless: sesuai arti harfiahnya: tanpa cermin, lensa langsung mengarah ke sensor. Jadi yang dilihat oleh pengguna di layar adalah gambar yang telah ditangkap oleh sensor gambar kamera, dan ditampilkan di layar. Karena tidak menggunakan cermin, pengguna tidak bisa mengintipnya melalui jendela bidik, tapi ada juga yang menggunakan viewfinder ( elektronik). secara umum mirrorless jelas akan lebih kecil dan ringan, tapi kalo mau pasang lensa tele yang gede bodinya jadi kebanting :v




Thursday, 16 May 2019

Segitiga Exposure pada Fotografi | ISO Aperture dan Shutter Speed




Pernahkah kamu memperhatikan dalam setiap menu kamera digital terdapat tampilan seperti F/3,5 atau ISO 1600 atau pun 1/125. 3 hal itu disebut sebagai Exposure Triangle atau Segitiga Exposure bahasa Indonesianya. satu sama lain dari 3 hal itu saling berhubungan dalam fotografi atau videografi dan menghasilkan berbagai macam kombinasi, misal untuk membuat foto long exposure, atau foto dengan background yang blur.


Sebelumnya, Istilah pada Kamera Digital

ISO memiliki pengertian sebagai volume atau banyaknya cahaya yang akan ditampung oleh kamera, kita bisa beranggapan ISO adalah sebuah wadah semacam ember atau kolam, semakin besar ISO semakin besar cahaya yang di tampung. jika ISO terlalu besar bisa mengakibatkan muculnya bintik bintik (noise) karena sensor terlalu banyak terkena cahaya.

Secara garis besar:
  • Saat kita menambah setting ISO dari 100 ke 200 (dalam aperture yang selalu konstan – kita kunci aperture di f/3.5 atau melalui mode Aperture Priority – A atau Av), kita mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah foto di sensor kamera kita sampai separuhnya (2 kali lebih cepat), dari shutter speed 1/125 ke 1/250 detik.
  • Saat kita menambah lagi ISO ke 400, kita memangkas waktu pembuatan foto sampai separuhnya lagi: 1/500 detik.
  • Setiap kali mempersingkat waktu esksposur sebanyak separuh, kita namakan menaikkan esksposur sebesar 1 stop.


Shutter Speed adalah lamanya waktu shutter atau rana terbuka / lamanya waktu yang digunakan oleh sensor untuk melihat obyek atau gambar. shutter speed rendah maka rana akan terbuka lebih lama, cahaya masuk lebih banyak. digunakan untuk memotret sebuah gerakan dari object misal gerakan lampu mobil atau motor atau memotret dengan komposisi yang lembut misal air terjun, untuk memotret dalam shutter speed rendah sebaiknya menggunakan tripod agar gambar tidak goyang atau kabur. Sedangkan sebaliknya shutter speed cepat maka rana terbuka lebih cepat, cahaya masuk lebih sedikit. Biasanya digunakan untuk membekukan gerakan pada object yang cepat, seperti orang yang sedang berlari atau membuat foto levitasi.

Baca Juga, APSC vs Full Frame vs Medium Format


Aperture (Bukaan) adalah ukuran dari terbukanya Diafragma pada lensa. Menurut Wikipedia, besaran bukaan diafragma atau aperture merupakan hasil pembagian dari panjang fokus lensa atau focal length dengan nilai aperture itu sendiri. Misalnya jika focal length pada lensa adalah 100mm dan nilai aperture adalah f/4, maka itu artinya aperture akan terbuka dengan diameter 25mm (100 dibagi 4).
semakin besar angka f/ maka semakin kecil aperture terbuka dan sebaliknya. angka f/ berpengaruh pada fokus gambar.

Semakin besar aperture yang kita gunakan maka gambar akan memiliki efek DOF (Depth of Field) yang lebih pekat sehingga gambar akan telihat lebih berfokus pada objek yang kita bidik, sedangkan objek lain yang berada di depan atau belakangnya akan terlihat blur. Sebaliknya, jika kita melakukan setting aperture yang kecil maka fokus gambar akan lebih merata.





Wednesday, 15 May 2019

Jenis sensor Kamera 「APS-C vs FULL FRAME vs MEDIUM FORMAT」

Tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah Full frame atau pun APS-C pada sebuah kamera digital, tapi tahukah kamu apa itu Full frame dan apa itu APS-C lalu perbedaan di antara keduanya. Full frame dan APS-C sendiri merupakan sebuah ukuran Sensor gambar / Image Sensor pada sebuah kamera digital. Full frame adalah Sensor gambar dengan ukuran 36 mm x 24 mm , ini sesuai dengan ukuran film 35mm  pada kamera film lama. dan APS-C merupakan Crop factor dari Full frame.
untuk lebih jelasnya bisa lihat gambar di bawah ini.




Full frame sendiri memiliki ukuran sensor 36 mm x 24 mm, biasa digunakan pada kamera profesional contohnya Sony alpha 9, EOS 1 Dx,  Nikon D 5.

Advanced Photo System type-C (APS-C) atau gampangnya menyebut Crop factor yang biasanya di gunakan pada Kamera Entry Level - Semi pro, misalnya EOS 7 D dan 1300 D, Nikon D 700, Pentax K3 dan Sony alpha 6400.

Four Thirds atau MFT ( micro four thirds ) ukuran sensor 4/3" biasanya digunakan oleh merek merek seperti Panasonic ( Lumix GX-7 )

untuk sensor 2/3" dan 1/2" biasanya di gunakan pada kamera pocket standard dan kamera prosumer dan juga beberapa Kamera ponsel ( Redmi note 7 pro dengan sensor 1/2" dan Nokia Lumia 1020 sensor 2/3").

sedangkan sensor 1/3" digunakan Apple pada iPhone 5 dan iPhone 6.

.




selain di atas ada juga kamera dengan ukuran sensor diatas Full frame atau 35mm. Medium Format dan Large Format. 


Medium Format adalah  Kamera dengan ukuran sensor diatas 35mm. Contoh nya pada Pentax 645 D ( sensor 44 x 33mm ) dan  Fuji GFX 50s ( 43.8 x 32.9mm ).

Sedangkan untuk Large Format biasanya dimulai dari ukuran sensor 4 x 5 inchi. 

Istilah istilah dalam Kamera Digital

Kamera berasal dari kata obscura camera yang dalam bahasa latin berarti "ruang gelap", menurut fungsi kamera adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menangkap sebuah bayangan obyek dalam sebuah film. Ada berbagai macam jenis kamera, misal dari jenis film ada kamera small format, medium format dan large format. Ada pula kamera polaroid dan kamera digital. namun pada kesempatan kali ini saya akan fokus membahas Kamera digital.




Dimana kamera digital sendiri memilik pengertian kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film, dimana kehadiran film ini telah digantikan oleh memory penyimpanan, baik memory internal ataupu memory external. nah di dalam kamera digital sendiri terdapat berbagai macam istilah seperti DSLR, Mirrorles, Image Sensor. nah langsung saja ya ini dia pembahasannya.

DSLR atau Digital Single Lens Reflect : sebuah kamera dengan sistem digitalyang memakai 1 buah lensa yang terpasang pada body kamera yang dapat diganti. Reflex mirror didalam kamera akan naik keatas disaat tombol shutter ditekan dan pada saat itulah sensor gambar didalam kamera akan merekam gambar.

Perbedaan DSLR dan Mirrorless

Mirrorless  : atau lengkapnya Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC) pada dasarnya memiliki sistem yang sama dengan DSLR tapi tidak memiliki cermin didalamnya. nah untuk lebih detail akan saya bahas DSLR dan Mirrorles pada lain kesempatan.

Image Sensor : bahasa teknisnya adalah CCD (Charge Couple Device) sebuah sensor yang digunakan dalam sebuah kamera, seperti APSC atau Full frame.

Exposure : total pencahayaan yang di peroleh kamera berdasarkan ISO, Aperture dan Shutter speed.

Resolution : Jumlah pixel yang ada dalam sebuah sensor kamera dalam satuan Mega Pixel atau MP.


Apa itu ISO, Shutter Speed dan Aperture? 








Populer Minggu Ini